Sat. Apr 20th, 2024

MSF Jawa

Kongregasi Para Misionaris Keluarga Kudus (MSF)

Pertemuan Komisi Keluarga Kongregasi

PERTEMUAN KOMISI KELUARGA KONGREGASI

Pada tanggal 13-18 Agustus 2019, Komisi Keluarga Kongregasi mengadakan pertemuan tahunan yang diadakan di Bąblin, Poznan, Polandia.

Bąblin. Poznan
Bąblin adalah sebuah desa sekitar 30 km dari kota Ponzan dan merupakan daerah pedesaan dan ladang gandum yang penduduknya berjumlah 200 an orang. Bąblin ada desa tempat dimana novisiat pernah ada, dan sekarang ini menjadi tempat retret MSF. Sekarang ini Rumah Retret Bąblin dikelola oleh Rm Zigniew Dykiel MSF dan Rm Pytor. Tempat ini dibuat semi hotel dan dilengkapi dengan kelengkapan sepeda dan olah raga serta tempat doa dan ruangan. Ada 25 kamar yang dapat digunakan untuk mengingap dan pertemuan. Di tempat inilah, diadakan retret baik dalam waktu 3 hari walaupun dalam waktu 10 hari. Salah satu retret yang unik yang dikisahkan oleh Rm Ziby adalah Retret Daniel yaitu retret yang terdiri dari makan vegeratian, gymn, bersepeda, renang, berjalan kaki ke desa, koferensi, adorasi, meditasi dan misa.

Kehadiran
Dalam pertemuan Komisi Keluarga itu hadir Dewan Pimpinan Umum (Rm Edmundo, Rm Purnama dan Rm Patrice), Anggota Komkel (Rm Patrice, Rm Andrej, Rm Miguel Angel dan Rm Aristanto), Beberapa perutusan dari Propinsi : Rm. Erwin (Jawa), Rm Timo (Kalimantan), Rm Sergio dan Rm Paul (Polandia) dan Bruder Hector Pinto (Chile).
Pertemuan ini membahas dua tema besar: usulan Komisi Keluarga Kongregeasi untuk Kapitel General 2019 mendatang dan mendalami tema mengenai tema tentang Pendidikan Anak-anak. Pendalaman tema itu diberikan oleh beberapa narasumber dari MSF Polandia: Rm Adam Sobczyk, Rm Adam Bajorsky, Rm Bogdan Pec dan Rm Zibniew. Selain narasumber imam, dalam pertemuan ini juga didatangkan satu pasutri dan seorang ibu janda yang terlibat dalam komunitas keluarga OIKOS.

Beberapa Isi Materi Pertemuan
Dalam bagian pertama, Komisi Keluarga Kongregasi telah mengasilkan sebuah buku doa keluarga yang akan dapat diterjemahkan dalam bahasa setempat dan digunakan sebagai doa bagi umat- kerabat MSF. Dalam kesempatan ini, Komkel Generalat juga mengusulkan dua program utama untuk 6 tahun mendatang yaitu kurikulum dasar formatio pastoral keluarga dan Seri Katekse Keluarga Kudus.
Dalam bagian pendalaman tema, ada beberapa tema yang dibahas. Rm Adam Sobczyk menerangkan mengenai spiritualitas Keluarga Kudus sebagai Model Pembaharuan keluarga dan Hidup Bermasyarakat, yang dimulai dari Paus Leo XIII, Kardinal Pierre Berule dan kemudian kepada Rm Berthier. Rm Adam menunjukkan bahwa Spiritualitas Keluarga Kudus berakar pada Injil dan kharisma pendiri dan terus akan berubah dan bertumbuh berbeda dari karena Rm Berthier, maksud pendirian tarekat sampai kenyataan hidup masa sekarang ini. Menurut Rm Adam, spiritualitas yang ideal adalah hidup bersama sebagai sebuah komunitas cinta kasih dan misioner.
Rm Bogdan Pec juga membagikan pengalamannya bekerja sebagai pengelola sebuah yayasan Rumah Harapan Rm. Berthier yang menjadi satu-satunya tempat pendampingan psikoterapi bagi mereka yang mau bangkit dari kecanduan Narkoba. Dalam pusat tersebut, Rm Bogdan bersama dengan 10 orang terapis membuat program penyembuhan selama 1 tahun bagi anak-anak usia 14-21 tahun dengan berbagai macam cara : terapi kelompok, terapi pribadi, terapi keluarga, komunitas orang tua dan mengembangkan hidup rohani mereka. Sampa saat ini Yayasan Rumah Harapan ini menampung 20 orang anak dan untuk ke depannya akan membangun pusat baru yang dapat menampung 30 orang anak. Seluruh pembiayaan Rumah Harapan ini ditanggung oleh negara.
Rm Ziby menyajikan penjelasan mengenai pendidikan anak dalam Kitab Suci. Dalam tradisi Yahudi, pendidikan (ibr: muscar) anak itu ada modelnya dan masing-masing orang tua berperan bersama dengan cara berbeda. Pendidikan anak diawali dengan masa kelahiran, sunat, bar mitzvah, dan tahap persiapan perkawinan.
Rm Adam Bajorski memperkenalkan renungan Icon Keluarga Kudus bagi keluarga dan bersama dengan satu pasutri-ibu memperkenalkan sebuah gerekan keluarga basis yang diberi nama Oikos, yang berawal mula dan dikembangkan dari gerakan Equip de Notre Dame.

Berkunjung ke Goska Klazstorna
Goska Klazstorna adalah tempat penampakan Bunda Maria yang tertua di Polandia pada tahun 1079 kepada seorang penggembala yang tidak katolik. Bunda Maria menampakkan diri berkali-kali tanpa meninggalkan pesan, dan dari penampakan Bunda Maria itu muncullah air dari sumur yang memberikan mujijat kesembuhan.
Pada 1923, biara ini diberikan kepada MSF Polandia. Pada tahun 1945 ketika peran dunia II, tempat ini dijadikan Camp Konsentrasi Jerman dan 36 imam MSF dibunuh. Setelah Perang Dunia II, tempat ini menjadi tempat peziarahan besar di Polandia dan para imam MSF melayani para peziarah tersebut. Setiap tahunnya di tempat ini diadakan peragaan Jalan Salib dan lima gereja di sekitar tempat peziarah yang jumlahnya tidak lebih dari 500 orang inilah yang menjadi pemeran. Sementara yang datang mencapai 5000 an orang.

Tahbisan Imam dan Diakon
Pada tanggal 18 Mei, para peserta pertemuan diundang untuk menghadiri tahbisan 2 imam MSF (satu polandia dan 1 bela rusia) dan 1 bruder dari bela rusia. Misa ini diadakan di Biara MSF di Kazimierz Biskupi, tempat Skolastikat MSF. Kazimierz Biskupi dulu adalah Biara Bernardus dan pada tahun 1921 diserahkan kepada MSF Polandia. Kazimierz Biskupi dibuat untuk mengenal 5 martir awal Polandia. Jumlah Skolastikat MSF di Polandia adalah 12 orang. Dalam kesempatan itu, hadir 50 an anggota MSF yang bekerja di Polandia dan beberapa keluarga konfratert tertahbis. Secara total hadir 150 an orang. Tahbisan dipimpin oleh Uskup Agung Keuskupan Włocławek. Dan setelah liturgi tahbisan diadakan acara makan bersama antara keluarga dekat dan para anggota MSF.

Kesempatan pertemuan Komisi Keluarga telah memberi pengalaman kepada para konfrater untuk membangun persaudaraan dan kerjasama lintas propinsi dan sekaligus menyatukan hati dan identitas sebagai anggota tarekat.

Morist MSF

Visits: 9

Bagikan...

Leave a Reply

Bagikan

Translate »